cerita sepotong senja



Telah kamu terima,sayang?Kemarin ku titipkan sepotong senja untukmu.Ku ambil dari titik pantai selatan.Pantai dimana kita berjalin kasih,mengukir kisah pada pasir-pasir putih,Lalu,membiarkan ombak datang menyapunya.Dan kita berdua saling menatap,tertawa cekikikan.Dibawah senja kita bermain,Lalu semuanya berlalu,hilang ntah kemana.

Karena terlalu indah,terlalu merah,terlalu violet,Semua warna kesukaanmu.Masih ku ingat,diatas kanvas kamu melukisnya,walau tidak jadi seperti yang diinginkanmu.Seperti lukisan anak SD katamu dan kamu merobeknya dan membuangnya di kotak sampah.Aku memungutnya kembali ,tidak ku bilang padamu.

Senja kemarin,karena sendiri tak sanggup ku lahap semuanya.Namun sayang bila aku membuangnya,membiarkan ia ditelan langit malam.lalu,aku teringat pada dirimu.
Teringat pada lukisanmu,ambillah sepotong senja itu olehku,masih dengan merah
Dan ungu violetnya.Besertanya,ku selipkan sepotong kisah bersama,lalu ku masukkan
Ke dalam amplop.hanya namamu ku cantumkan,tanpa sebait alamatpun ku sertakan.

Bukalah pelan-pelan,jangan biarkan ia hilang di udara,menguap tanpa bekas oleh dingin malam.Melihatnya akan melihat cerita kita.semua ku rangkumkan dalam sepotong senja itu.tidak perlu lagi aku membasa basi,cukuplah sepotong senja indah seperti lukisanmu untuk bercerita.

Kemana kamu pergi,sayang?

Bila kamu terima surat ku,sepotong senja dariku.Jangan lupa kirimkan balik sepotong fajar indah di pagi hening,lengkap dengan embun-embun dedaunan,rerumputan dan dibungkus kabut dingin.Sertakan juga cercahan mentari yang menerobos cerah dedaunan,gemericik air yang mengalir,di balik sebuah sungai,tempat pertama kali kamu curi hatiku,dan mengalirkannya pergi.

Komentar

Postingan Populer