Aku dan Kamu



Aku dan kamu,berdua,hati kita telah sejak lama berpaut merasuk bersama ke dalam laut-laut biru,dalam pantai dimana tempat karang bernaung,dalam angin yang berbisik mengantarkan rasa rindu,membawa dan mengetarkannya senja sore.

Aku dan kamu,kita berdua,sepakat hidup hanyalah serangkaian cerita yang tidaklah begitu penting,kekisruhan semata,bagi kita,duduk berdua di atas karang memandang deburan ombak dan camar yang menari jauh lebih penting dari semua itu,karena kita berdua percaya,bahwa dunia ini sungguh fana,manusia tidak pernah lelah untuk mengejar dan mengejar,semua kefanaan yang ada,hadir hanya tuk sekedar dicicipi sejenak,sebelum semuanya kembali pada satu titik hampa.

Aku dan kamu,kita,tidak harus saling berbisik,berucap kata,dalam kesunyian yang nyata dikala senja,mengalirkan sejuta kata yang tak mungkin diterjemahkan oleh bibir.
Simfoni paling indah bagi kita hanya suara laut,deburan ombak,kicauan camar,desiran angin yang meniup ujung pepohonan pinus,disitu,hati kita berlabuh,seperti burung yang menemukan tempat dimana dia akan bersarang.

Aku masih ingat,diatas batu karang itu,kamu mengetarkan seluringmu dengan suara-suara merdu mengalun,menghadap hamparan laut didepan sana,dunia itu,serasa dunia milik kita berdua.Tiada manusia selain kita yang mampu menerjemahkan arti keindahan itu,selain aku dan dirimu.

Kini,kita berdua,aku dan kamu,bagai dua insan yang saling terasingkan di dalam dunia yang terus berubah dan mengabaikan.Bagai dentuman nafas,dunia ini bergerak,semakin cepat dan kita tergerus semakin jauh,aku dan kamu,kini hanyalah sisa,sisa akhir sebuah cerita,waktu mengiring kita berdua semakin jauh,dan aku tahu suatu saat kita akan berpisah,raga ini tak sanggup akan menahan waktu yang mengikis,tapi jiwa kita selamanya akan menyatu dalam senja-senja yang tak pernah pudar.



di tuliskan untuk ayahanda tercinta

Komentar

Postingan Populer