Takdir

Hidup ini siapa yang menentukan takdirmu? Bagi mereka yang religius,mereka akan menyebut bahwa Tuhan yang menentukan takdir hidup manusia,bagi mereka yang rasional dari pandangan ilmu dan pengetahuan, mereka akan menyebut manusia sendiri yang menentukan takdir ini, tidak ada yang bisa diperdebatkan, tidak ada yang benar dan salah, bisa dua-duanya benar seperti manusia memperdebatkan ayam dan telur atau bagaimana kalau kita gabungkan bahwa takdir ini ada campur tangan Tuhan dan pilihan manusia itu sendiri yang menentukan hidup nya,manusia yang dengan sadar atau tanpa sadar melakukan perbuatan yang tidak baik hidupnya akan di arahkan melalui jalur-jalur yang berkonsekuensi ke hal-hal yang tidak baik dan sebaliknya,seperti setiap jalan akan membawa kamu ke jalur yang berbeda.Terlepas dari semua itu,didalam waktu itu berisi jalur-jalur kehidupan,sama seperti kamu sekarang ibaratkan dalam ruang udara yang kita hidup sekarang, ada jalur jalur frekuensi yang kamu tidak bisa melihatnya tapi ia ada dan kamu bisa merasakan dengan bantuan alat,kamu bisa berkomunikasi dengan yang lainnya memakai telpon lewat jalur frekuensi, kamu bisa mendengarkan radio dari gelombang frekuensi di udara.Bayangkan,kita hidup di dalam waktu,karena setiap benda yang hidup akan selalu berjalan ke depan sesuai jalur waktu,maka didalam waktu itu terdapat jalur - jalur yang tak terlihat tapi ada,setiap benturan akan mengarah kita ke arah yang berbeda dan seterusnya,perbedaan sepersekian detik akan mengubah jalur hidup kita ke depan dan seterusnya,tapi,apakah semua itu bisa di sebutkan bahwa manusia yang menentukan hidup dan jalannya sendiri?menurut saya, bukan, manusia tidak secara absolut menentukan takdir jalan itu sendiri,manusia tidak punya kuasa atas waktu itu, manusia menjadi budak didalam waktu,waktu yang mengontrol kehidupan manusia, sel-sel didalam tubuh kita senantiasa terus tumbuh dan mati karena jalannya waktu dan tidak bisa kita atur,berapa banyak dari kita tidak menemukan jawaban akan hal-hal yang terjadi yang bukan kehendak kita dan kita harus menerima dan mengalaminya,saya percaya ada kuasa yang lebih besar menentukan jalur hidup kita,bila seorang yang religius ia akan percaya kepada takdir Tuhan, ia akan percaya bahwa ia serahkan hidupnya kepada Tuhan dengan segala kuasanya,terlepas dari sebuah kebenaran yang tidak bisa kita buktikan secara empiris atau secara de facto. 

Bagaimana kalau sekarang kita mengambarkan diri kita seakan-akan berada didalam satu wadah, bayangkan sebuah aquarium yang besar, ikan-ikan yang hidup di aquarium itu tidak akan merasa bahwa ada dunia selain dunia aquarium itu sendiri dengan kehidupan sesama ikan, padahal ada orang pemilik aquarium itu yang terus mengawasi, dan rutin menjaga sirkulasi air supaya ikan ikan itu terus hidup,sementara ikan itu merasa ia hidup dalam satu dunia itu sendiri tanpa ada kehadiran yang lebih kuasa, bayangkan kita sebagai manusia seperti ikan itu yang hidup di dalam satu aquarium raksasa yang telah beranak pinak secara turun temurun seakan dunia kita ini hanya ada kita saja.. 

Komentar

Postingan Populer