Maafkan Aku,Aku Hanya Seorang Manusia Biasa




Ini hanyalah sebuah catatan tentang cinta yang tak berujung dan segala liku-likunya
Aku hanya menulis untuk diriku sendiri,tidak kepadamu atau kepada siapapun,tiada surat untuk kekasih atau pun surat-surat yang lain.Disini aku hanya menulis tentang cuap-cuap rasa dari seorang manusia rata-rata,manusia sebagaimana manusia pada umumnya.

Aku hanyalah manusia biasa,bukan manusia sempurna dengan sikap penuh kebijakan yang bisa dengan mudah menerima keadilan dan ketidak-adilan dalam cinta.Aku tahu,dan aku sadar dengan sepenuh hati,keterbatasan-keterbatasan kita berdua,keadaan-keadaan yang terus terjadi.Karena aku hanyalah manusia biasa yang mencintai,maka aku mencintai dengan membawa segala keegoisan .Saat aku memberi atas nama cinta kepada dirimu yang aku letakkan dalam segala prioritasku,aku juga berharap mendapatkan yang sama dari dirimu yang mengganggapku yang paling berharga bagi dirimu.Itulah keegoisan diriku,aku sering bertanya apakah bisa mencintai tanpa membawa sisi keegoisan itu,apakah bisa mencintai tanpa mempertanyakan keadilan dan ketidak-adilan dalam sebuah perlakuan,apakah bisa mencintai tanpa harus membanding-bandingkan satu sama lain,terlepas dari semua itu,aku hanyalah seorang manusia biasa yang tidak bisa menerima segala ketidak-seimbangan dari semua itu.

Aku hanyalah manusia biasa,yang bila tidak merasa kecewa dan sedih melihat dirimu juga akhirnya mencintai pria lain,itu sangat bohong belaka.Dan,dengan segala alasan cinta yang tidak bisa aku jelaskan,aku masih memilih bertahan di sampingmu.Bila kamu pernah berkata bahwa kamu mencintai dua pria dalam waktu yang bersamaan,kalau kamu menyadarinya itu karena diriku masih memilih bertahan di sampingmu.Kamu tahu,cinta itu seperti dua sinyal dari dua arah yang berbeda yang saling merespon,apakah kamu masih bisa mempertahankannya bila aku memilih untuk tidak lagi meresponnya,dan meninggalkan dirimu?Kamu mungkin masih mengirimkan sinyal tapi itu hanya bisa bertahan dalam sementara waktu singkat,saat tiada ada lagi sinyal balasan,pelahan sinyalmu akan semakin meredup,itulah karena kita mencintai atas dasar cinta dalam manusia biasa,yang memberi dan berharap.

Aku hanyalah manusia biasa,aku bertahan karena aku mencintaimu,walau sejuta logika terus menerus mengetuk pintu hatiku dengan sejuta alasan untuk meninggalkanmu,tapi aku masih memilih bertahan dengan tanpa satu pun alasan untuk itu,satu-satunya alasan mungkin karena mencintaimu.Tetapi aku juga hanyalah manusia biasa,disisi lain kamu tidak memberikan aku pilihan untuk bertahan,satu-satunya pilihan yang ada hanyalah aku meninggalkanmu.Kamu tahu,baik bertahan di sampingmu atau memilih meninggalkanmu,dua-duanya sama menyakitkan,namun hidup ini menuntut kita untuk memilih dan akhirnya aku harus memilih satu diantara dua.percayalah,bila aku pergi darimu,aku masih dengan senantiasa mencintaimu,tetapi sekarang hanya aku tidak menemukan alasan lagi untuk bisa tetap tinggal di sampingmu,menemanimu,maka aku membawa serta dirimu kini di dalam hatiku,semua genap rindu,semua tabur kenangan yang pernah ada,aku kemaskan dan simpan bersama didalam hatiku.Karena,mungkin dengan begitu aku masih bisa tetap mencintaimu tetapi tanpa lagi ada harap-mengharap,adil tak adil,dan semua keegoisan itu.

Sebuah “goodbye”tidak bearti aku harus melepaskanmu semuanya,dan kita semua tahu bahwa itu tidak pernah bisa terjadi,kenapa?karena kalau kamu bisa melakukannya itu seperti bagaimana kamu melupakan seseorang yang tidak pernah ada.Bagaimanapun sebuah perpisahan itu hanyalah dimana aku sekarang melepaskan seorang sosok dirimu yang nyata,tetapi semua kenangan itu masih akan terus terbawa kemana pun sampai kapanpun .
Waktu yang telah tercatatkan segala kenangan itu selamanya tetap menjadi kenangan,tak terhapuskan dan terlupakan.Hidup ini seperti sebuah kisah,selalu ada yang datang dan pergi,kita semua membawa cerita ini berjalan dengan alur yang tidak pernah bisa menebak akan jalan akhirnya.Setiap cerita berakhir memunculkan satu cerita baru ,setiap tokoh yang pergi akan mendatangkan satu tokoh yang baru.Semoga kamu mendapatkan satu tokoh yang bisa mengantarkanmu sampai akhir cerita sebagai satu cerita penutupmu yang terakhir.Semua akan baik-baik saja karena waktu itu segalanya,”time will tell and time will heal”.

Komentar

Postingan Populer