Aku Di Suatu Ketika Senja


Aku melihat awan menari-nari pada suatu senja,seperti saling merangkul lalu melepas pergi,aku melihat perahu kecil di garis horison meliuk-liuk diantara gelombang,aku melihat kesenduan diantara lampu penerang jalan yang mulai menyala,aku melihat seorang anak kecil yang berlari-lari kecil bermain bersama kedua orang tuanya,aku duduk di suatu pinggiran pantai di kala senja,handphone mengalirkan musik yang begitu merdu suara Katie Melua,oh..lagu the closest things at crazy ..."
How can you make me fall apart
Then break my fall with loving lies?
It's so easy to break a heart;
It's so easy to close your eyes.
How can you treat me like a child
Yet like a child I yearn for you?
How can anyone feel so wild?
How can anyone feel so blue? "

suara lagu bercampur bersama bisikan angin..oh,indahnya .
Aku melihat langit yang mulai menampakkan kebiruan malam menggantikan kemerahan senja yang berangsur pergi menghilang di batas cakrawala ,sebuah pesawat terlihat membelah langit itu dengan meninggalkan satu garis lurus di belakang hasil asap pembuangannya,dan kini semua orang yang di depan aku terlihat siluet hitam,seperti melihat pemain lakon dari balik layar yang tersiram cahaya lampu,hanya siluet yang bergerak.Beberapa bintang menampakkan dirinya bagai setitik kristal yang bersinar,tidak terlalu terang tetapi berkedip,alam selalu hadir dalam setiap sosok kesunyiannya,bintang-bintang itu,senja,deburan ombak,angin yang berdesir-desir,awan yang datang dan pergi,mereka tidak hadir karena akan sebuah keinginan,mereka hadir sebagaimana alam semesta bekerja,tiada ego yang mengharuskan atau meniadakan,semua hadir begitu saja dikala waktunya untuk hadir.
Di pantai inilah,sebuah tempat akhir dalam segala pelarian dari kehidupan di luar sana yang begitu selalu mengejar,berteriak kelaparan,menuntut untuk di penuhi,suara-suara yang terus berbisik menusuk ke dalam sanubari.Di luar sana penuh dengan cinta-cinta yang kelaparan yang mengemis untuk mendapatkan perhatian,cinta-cinta yang menciptakan ketergantungan satu sama lain,yang menghubungkan tawa dan tangis,tanpa ada satu jeda untuk berhening,maka sebagai akhir dalam sebuah pelarian,aku di sini,di pantai ini,di suatu ketika senja.

Komentar

Postingan Populer