Kata

Aku jatuh cinta pada kata,dengan kata aku ungkapkan apa yang mulutku susah aku utarakan,dengan kata aku menuliskan apa saja yang ingin aku tuliskan,aku tidak peduli apakah orang akan tertarik dengan apa yang aku tuliskan,dengan kata,aku menjadi sosok yang begitu egois,dengan kata aku tidak memilih untuk bungkam.aku  menulis dimana saja,di sudut kedai kopi yang terkadang begitu ramai akan manusia-manusia yang datang dan pergi,yang membawa segala cerita yang tentu aku tidak pernah tahu,segala cerita terseduh dibalik hitamnya kopi,terkadang kekosongan menyengat,hanya terlihat beberapa pelayan yang saling bercerita dengan ceritanya yang aku tidak tahu,aku menulis dengan apa yang aku bisa tulis,aku menulis dengan memakai telpon selularku,aku menulis dengan laptopku,masa bodoh dengan dunia luar yang begitu ramai,gemuruh,kisah-kisah yang aku bosan mendengarnya,paling tentang harta,keglamoran,apalagi yang manusia paling tertarik untuk di jadikan bahasan,dunia yang begitu fana,aku sudah kebal,kedua telingaku sudah begitu hapal suara-suara seperti itu,kedua mataku sudah tidak pernah asing lagi memandang pemandangan seperti itu.

Aku jatuh cinta dengan kata,kata yang hanya rangkaian huruf-huruf yang bisa aku utak-atikan,yang bisa membuat memancing imajinasi seseorang yang membacanya,seperti umpan dengan pancingannya yang memancing ikan untuk masuk ke dalamnya,tanpa ia sadari.kata yang aku tuliskan terkadang bisa mengambil alih pikiran orang,kapan lagi hidup ini bisa mengambil pikiran manusia-manusia,harga diri seorang itu begitu mahal,bagaimana ia mengizinkan kamu untuk mengambilnya,hanya dengan memakai kata aku bisa mengambilnya tanpa ia sadari dan ia keasyikan dan terlena sampai ketagihan,seperti narkoba…
Oh kata ….aku memainkan kata bagai pisau yang tajam,aku bisa mengukir patung yang begitu indah memukau mata para pengunjung,atau dengan pisau itu pun aku bisa menghancurkan keindahan yang lain,bukankah kata itu begitu kejam juga.

Dengan kata aku begitu leluasa menuangkan semua perasaan dan pikiran yang tersumbat didalam otakku,tersumbat didalam perasaan hatiku,menumpuk bagai ampas kopi yang tidak pernah buang,aku menulis dikala hujan,terik,cuaca mendung,dikala timur tengah sedang berkecamuk perang saudara,dimana korban manusia setiap hari terbunuh puluhan,ratusan,ribuan,aku menulis di saat partai politik sedang berdebat,mempertontonkan kebohongan di depan panggung,membodohi rakyat,meneriakkan kemunafikan,aku menuliskan kata dikala bumi ini terus berputar dan cerita-cerita yang terus berlalu,dan orang-orang yang terus datang dan pergi kemudian saling terlupakan.apakah penting?tiada yang peduli.semua manusia itu sibuk mengejar keinginan mereka-mereka yang tak kunjung habis,siapa yang peduli dengan aku yang menulis dengan kata,orang membaca koran lalu menjadikannya bungkus barang dagangan atau membuangnya ke tong sampah,apa pentingnya kata?


Tetapi aku tidak peduli,bagiku itu penting,dan itu sudah cukup bagiku,aku juga sosok yang egois.Ya begitulah……..

Komentar

Postingan Populer