menulis ketidaktahuan

mungkin,aku mulai dengan kata mungkin.Di sudut kedai kopi itu,aku duduk memandang jalanan di depan,tepatnya sebuah perempatan jalan yang ramai tepat di hadapan aku.segelas kopi pagi di seduhkan sesuai permintaan,dan tidak lupa sepotong roti yang berlapiskan keju di sediakan untuk menemani saya untuk breakfast pagi.
ada apa dengan perempatan jalan?satu jawaban yang mewakilinya yang tepat,adalah ramai.Tempat bertemu berbagai sudut jalan dan di hubungkan dengan jalan yang lain.Bus-bus berhenti,mereka-mereka yang berangkat kerja bergegas menyeberang,saya suka melihat mereka,melihat berbagai mimik wajah itu.Di dalam kedai kopi beberapa gerombolan orang berkumpul,ada yang berbincang-bincang dengan santai,ada yang berbisik sesekali tertawa berbahak-bahak,seorang cleaning service mengelap kaca di depanku.
Dan,dia muncul,hari ini dengan memakai atasan baju hitam yang di padukan dengan celana panjang kain satun,dia menyeberang dan aku melihatnya,oh tepatnya memandangnya.
"siapa dia....?"saya juga tidak tahu,maka saya hanya menyebut dia.seorang tukang ojek menyapa saya dari luar..Upps.....saya harus berangkat.

Komentar

Postingan Populer