Kopi dan Goresan Catatan Yang Tak Penting

1.secangkir kopi dan balista

Malam ini aku tidak melihatnya,padahal sebelum kemari aku sudah membayangkan wajahnya,ia yang berdiri di depan kasir,melihatku dia akan menyapaku dengan senyumannya yang manis,dan pandangannya yang hangat kepadaku,seakan ia akan melemparkan beberapa guyonan,dan tentunya aku berkata kepada diriku sendiri bahwa aku akan membiarkan percakapan kami tidak akan berhenti secara singkat,aku akan membalasnya dengan pertanyaan atau kalimat yang membuat percakapan kami akan berjalan lumayan lama,lalu aku akan memberanikan diriku untuk bertanya no teleponnya.

      Ternyata dia tidak ada,seorang pria yang menyapaku,hidup mungkin memang seperti ini,kenyataan selalu berkata lain dibanding dengan khayalan,kenyataan selalu lebih pahit dari apa yang kita bayangkan,ilusi dan mimpi lebih indah dibanding dengan kenyataan.setelah dua jam aku duduk sambil sekali kali memandang ke arah kasir,memandang apakah ada dia yang muncul,selama dua jam aku tidak melihatnya,sementara minuman ku segera akan habis dan nomor lagu yang aku putarkan di handphone ku hampir habis,mungkin hari ini dia tidak kerja,mungkin dia sedang cuti,mungkin dia sedang bersama dengan pacarnya,kenapa aku selalu menyukai seseorang yang sudah mempunyai kekasih,aku membatin,apakah takdir ku itu memang seperti itu,mencari sesuatu yang tidak akan aku gapai,dan mencintai sesuatu yang tidak menjadi milikku.Aku tidak tahu.

Aku beranjak pergi,mungkin hari ini bukan hari keberuntunganku seperti hari hari kemarin.

Komentar

Postingan Populer