Sepotong renungan harian yang bukan apa-apa

Pertama,aku yang duduk di sudut sebuah coffee shop ternama sedunia ini yang mungkin semua masyarakat perkotaan pasti sudah mengenalnya,yang tidak perlu saya tuliskan atau sebutkan nama coffee shop itu,dengan sebuah headset menutupi kedua telingaku,menjauhkanku dari kericuhan dan keramaian akan suara kebisingan di ruangan itu sendiri,menenggelamkanku dalam suara instrumental musik piano yang dengan sengaja aku pilih untuk menemaniku,karena pada dasarnya kita hidup dalam keramaian dengam kesunyian dan kesepian kita masing-masing,sama seperti orang-orang diruangan ini,satu sama lain sibuk bercerita bersama temannya,ada yang sendirian sibuk memainkan smartphone-nya,tetapi satu sama lain terpisah oleh jarak sunyi yang amat jauh,tenggelam dalam kesepian mereka masing-masing di satu ruang yang ramai ini.Aku dengan suara melody instrumen piano yang mengalir kedalam kedua telingaku ini,memunculkan sebuah tanya,boleh aku mengatakan bahwa memunculkan kembali akan tanya itu,karena telah berulang kali disaat tertentu tanpa aku bisa menduganya,tanya itu akan tiba-tiba terbersit kembali.

Siapakah aku?Sampai saat ini,aku tidak bisa menjawab dengan pasti bahwa aku adalah bla bla bla,tentu aku punya nama dan identitas,namun aku disini bukan aku akan identitas,aku disini adalah aku secara filosofis,siapakah aku?tiba-tiba aku mendapatkan diri ini telah berjalan begitu jauh,melewati banyak babak-babak kehidupan yang tanpa sadar aku telah melewatinya,seperti orang yang mabuk antara nyata dan bias tapi ada moment atau waktu kamu sadar walau dalam sekejap,kamu kaget pada dirimu sendiri,mendapatkan dirimu tiba-tiba disuatu tempat atau keadaan yang tidak begitu familiar sebelum kamu akan kembali tenggelam dalam lorong kesadar-tidaksadaran itu,kamu yang tersadar dan terjaga,sebuah tanya itu pasti akan muncul dalam benakmu,siapa kamu,kemana kamu akan menuju,dimanakah tujuanmu?kok tiba-tiba kamu telah sampai sejauh ini?apakah kamu cukup sadar?Kamu mungkin akan kaget tiba tiba merasa dirimu telah tua,sementara memori akan masa-masa mudamu masih begitu tergiang-ngiang didalam pikiranmu seakan-akan kamu masih menjadi orang yang sama dengan memori itu,kamu akan kaget tiba-tiba mendapatkan dirimu kini telah menikah,menjadi suami dari seorang istri,kamu akan kaget tiba-tiba mendapatkan dirimu kini telah menjadi seorang ayah,kamu merefleksikan waktu yang begitu berjalan cepat,karena kenangan akan kamu yang muda masih begitu kental membekas didalam darahmu dan jiwamu seperti sepenggal lirik lagu yang suka aku dengar,lirik itu kurang lebih begini "keinginan/hasrat itu tidak pernah menjadi tua,ia akan selalu muda,namun waktu itu telah berubah,aku kini mendapatkan diriku di waktu sebagai sesosok ayah".Siapakah aku tidak akan melahirkan satu jawaban yang secara absolut,hanyalah jawaban manifestasi yang bisa bercabang ke segala arah yang tidak akan pernah punya akhir.
Siapakah aku?
Tiba-tiba aku kaget,aku telah sampai ke sini dengan membawa keseluruhan diriku yang utuh atau yang telah terpotong,tertinggal di dalam jejak-jejak lorong-lorong waktu dibelakang sana.

Komentar

Postingan Populer