sebuah esay di penghujung tahun

Beberapa hari lagi siap-siap bagi kita mengucapkan selamat perpisahan untuk tahun 2008.Kini saatnya boleh kalau kita mau lanturkan sebuah lagu menghitung hari dari KD.Semakin tahun merasakan datang dan perginya waktu itu terlalu cepat,apakah memang waktu berputar makin cepat dari tahun-tahun sebelumnya?Semua hanya karena perasaan kita bukan..bumi tetap berputar siang dan malam tanpa mengenal hari,bulan,dan tahun.Semua hanya manusia yang memetakannya,memberi gap,dan jadilah kita terpaku,mengacu segala sesuatu yang kita lalui dengan peta-peta waktu itu.
Teman..setiap waktu yang datang dan pergi membawa banyak perubahan.Kita tidak bisa mengengamnya bukan?Yang indah ingin kita pertahankan,yang buruk ingin kita cepat-cepat membuangnya,namun semuanya tetap ia datang dan pergi sesuai dengan takdirannya.Tahkala,setiap pertemuan ingin kita pertahankan,ingin kita ulur,karena kita takut dengan kata perpisahan.Sadarkah..?waktu juga yang mendatangkan pertemuaan itu,waktu jugalah yang membawa perpisahan itu.Saat pertemuan itu datang,kita diberi waktu untuk menikmatinya,berbagi,meresapi setiap makna,menertawakan kekonyolan masa muda,mempererat kasih.Ada juga tahkala dikasih pertemuan,saling melepas rasa benci yang telah terpendam oleh masing-masing,saling bergaduh,saling melukai sampai waktu datang tuk menjemput dan mengakhiri pertemuan,baru sadar akan arti sebuah pertemuan itu,tapi yang tinggal kini penyesalan.Percayalah,ia datang membawakan sesuatu untuk kita,nilai nilai itu sendiri,ia pergi juga menyisakan nilai nilai itu untuk kita resapi,untuk kita sesali,sampai kita mengenal dan menyadari arti penting akan kehadirannya

Teman….hidup ini seperti panggung sandiwara.kita semua berlakon memerankan peran masing masing.Tiada hari hidup ini tanpa acting,Kita orang dewasa sungguh penuh dengan kemunafikan bukan..?lihatlah pejabat-pejabat kita,saat mau pemilu iklan tebar pesona muncul bak jamur di musim hujan.Headline surat kabar menampilkan foto foto senyum yang bersahaja,namun dibalik topeng itu tersimpan wajah wajah serigala yang siap memangsa,menerkam kita.Artis yang berpura pura tampil mesra didepan juru foto,seminggu kemudian tahu tahu minta cerai.Pernahkah kita sadar dan terpikirkan sejenak selama dan sepanjang hidup ini kita selalu dibohongi,pernahkah kamu tahu,teman…banyak definisi-definisi yang kita bikin justru mengam-
bil dari dasar-dasar kebohongan dan kita mengatasnamakan kebenaran.Kebenaran yang dibuat untuk menghakimi orang-orang,sebenarnya siapa yang salah siapa yang disalahkan.Siapa yang bisa tahu dengan persis dasar kebenaran itu dimana dan bagaimana itu semestinya.

Teman…pernahkah menonton sebuah opera?Hidup ini seperti bermain opera diatas panggung.Ada saatnya kita harus pura-pura menangis,pura-pura tertawa,marah,setiap hari banyak draf cerita yang disodorkan ke kita dan kita bawakan peran itu dalam opera kehidupan ini.Pernahkah tonton opera cina klasik..?setiap tokoh di situ wajah di mark up seperti layaknya memakai topeng,ada yang benar-benar memakai topeng,dan berlakon di atas panggung.Bukankah kita manusia seperti itu,setiap hari kita memakai topeng menjalankan aktivitas kita.Kita menyembunyikan sebuah tangisan dibalik sebuah senyuman,menyembunyikan kebencian dibalik kebaikan.menyembunyikan kesepian dibalik keramaian.bukankah begitu teman..!Apakah saya salah menuliskannya,apakah ada teman yang tidak pernah mengalaminya,bukankah itu tidak terelakkan,tidak terhindarkan?Saat malam,saat kita sampai kerumah masing masing,saat semua lakon hari ini kita selesai,saat saat kita siap memasuki ruang mimpi,kita melepaskan topeng kita,dan meletakkan di suatu tempat yang kasat mata.


Teman…hidup ini seperti sebuah perjalanan,ada perjalanan yang panjang dan ada Perjalanan yang pendek tentunya.Dalam perjalanan hidup kita,kita bertemu banyak orang,ada yang berarti bagi kita,ada yang hanya sekedar lewat,menumpang sebentar,dan menghilang entah kemana,walau ada kisah,tapi kisah yang pendek.Datang dengan begitu mudah,pergi juga dengan begitu mudah,datang mengusik sebentar hidupmu,dan tiba-tiba keluar dari peran ceritamu,bangkitkan sebentar rasamu.Berapa lagi yang menunggu didepan untuk kita temui di hari ini,esok,ataupun lusa.
Teman..janganlah kamu kecewa,janganlah kamu sedih saat mereka datang dalam kehidupanmu,memberi kamu rasa,menghidupkan jiwa kamu,membangkitkan kasihmu yang terpendam lama di lerung hatimu,namun dalam sekejap ia pergi.Bagai semut kecil yang datang mengigitmu,meninggalkan luka gatal sebentar,saat rasa gatal itu beraksi,semut itu telah entah menghilang kemana.Janganlah kamu bersedih kawan…,karena hidup memang begini adanya,waktu yang membawa kehadirannya waktu jugalah yang membawanya pergi.
Aku tulis esay ini untuk sebagai penutup di penghujung tahun,dengan rasa yang aku rasakan,dengan orang orang yang pernah datang dan pergi dalam rumah kehidupanku,mungkin dengan rumah kehidupanmu juga..Kawan!Walau cerita kita bisa berbeda,namun bukankah intinya tetap sama,kita,ya kita,masing-masing punya cerita.hanya bedanya saya menceritakannya,kamu mungkin menyimpannya,membiarkannya lewat,saya menganggapnya penting untuk diceritakan,dan kamu menganggap semuanya sama saja,kenapa harus dipusingkan,memangnya sudah tidak ada yang lebih penting lagi,bukankah begitu kawan..?ya,hidup tetap berjalan,membawa sampai ke akhir.waktulah yang menjawabnya.

Komentar

Poppus mengatakan…
Makanya Ahmad Albar bikin syair "dunia ini panggung sandiwara". Because it is. Kita semua punya topeng. Berapa banyak dari kita yang bisa jujur pada diri sendiri, apalagi pada orang lain. Tapi sepertinya pada sebuah tahap, dengan melalui proses, kita akan sampai juga pada level "bisa menerima hidup dan diri apa adanya"


Selamat natal ya mung. May God Bless You always :)

Postingan Populer