Sebuah esai di sore hari


Setelah sekian lama aku tidak menulis untuk sebuah catatan harianku,entah berapa kali sudah berpikir untuk menulis,dengan topik dan kejadian harian yang memenuhi otak ini,tapi selalu tidak pernah berhasil untuk di tuliskan.ada apa denganku,namun kadang berpikir apapun yang kita curahkan,tetap tiada satupun orang yang akan mau mampir untuk tahu dan mengikuti untuk membacanya.selamanya tetap seperti sebuah rumah kosong yang sekali kali hanya si penghuni rumah yang datang mengunjung,bila seorang dian sastro hanya memposting tentang dia yang hari ini tidak mandi,tidak BAB,lupa gosok gigi,orang orang akan tetap berduyun duyun tuk saling mengomentari walau semua itu tidaklah berisi,begitulah kehidupan di dunia ini,orang tidak peduli kamu siapa,asal dirimu punya status yang di junjung tinggi,siapapun kamu,sampai kentut pun dirimu diperhatikan.Bila sebuah lukisan karya Picasso atau monet dipajang disebuah gubuk di tengah sawah,apakah orang akan melihatnya sebagai sebuah lukisan karya picasso,saya rasa tidak,ia akan menjadi sebuah lukisan yang sama dengan lukisan lainnya yang di jual di pinggir jalan,dan bila sebuah lukisan jalanan dipajangkan di istana negara,orang akan memandang lukisan itu selayaknya sebuah lukisan picasso di istana itu.betapa kejamnya dunia ini.begitu juga manusia manusia memandang manusia lainnya.ia akan terpinggirkan bila ia hanyalah seperti sebuah lukisan di gubuk sawah,tiada orangpun yang akan menganggap dia berarti.

Komentar

Postingan Populer