intermezzo di sudut cafe


Di salah satu sudut kota jakarta,sebuah cafe,alunan melody jazz,gerimis di luar,basah,lampu merah dan mobil-mobil berhenti,tidak jauh dari sudut cafe itu.Sesekali aku menoleh keluar,seorang wanita muda tampak sedang berdiri diluar cafe,menunggu jemputan sang kekasih,mungkin.Ruangan cafe itu,aku duduk di sofa tengah,dengan rak rak penuh dengan buku-buku yang tertata rapi,mengelilingiku.Aku memilih teh susu,menemaniku.Dan,si waitress menyuruhku memilih,teh jasmine,black,atau green tea?lalu aku berkata "jasmine saja".

Alunan musik saksofon yang terus mengalir,memanjakan telingaku,dan menenangkan pikiranku,walau mungkin hanya sejenak,mengusirnya pergi sejenak,sebelum mereka semua hinggap kembali,bagai burung-burung sawah yang diusir petani.Dalam hati dikala suasana nan hening,nan damai,ku bergumam"alangkah bagusnya kalau ada seorang kekasih menemaniku disamping,berbagi kisah yang terjadi di hari ini,lelucon dipagi hari,atau cerita tentang seorang teman dan lainnya".Kesempurnaan tidak harus tercipta dalam sebuah moment kesempurnaan itu sendiri,namun dalam waktu dan ruang yang tepat dengan hadir dan di isi orang yang tepat,menemai di samping,berbagi canda tawa,itulah kesempurnaan.

Sudah,hujan sudah berhenti,gerimis sudah menghilang dan gadis itu pun sudah menghilang,ini hanyalah sebuah intermezzo bagiku,berbagi bersama,di sudut sebuah cafe,dikala malam sudah datang,meninggalkan petang.

Dan,kini aku mau pulang.

Komentar

Postingan Populer