Mungdiary,28 april 2018.

Tidak terasa besok,Minggu,tanggal 29 april , tepat sebulan Mama telah meninggalkanku,waktu rasanya berjalan begitu cepat,hari demi hari, membawa rutinitas yang sama melewati dalam pergerakan waktu, seperti ditengah pusaran air di sungai luas yang terus membawa saya bergerak,saya melihat sekelilingnya tetap tidak begitu berubah,tetapi sebenarnya bergerak cepat, seperti memandang sebuah gunung di tengah lautan dari sebuah kapal,gunung itu akan selalu berada di satu titik itu tetapi kenyataannya kapal ini telah membawa kita bergerak begitu jauh dari satu titik ke titik lain tanpa kita menyadarinya.Seperti sekarang saya duduk di depan meja,di depan jalanan tampak kemacetan yang parah,mobil-mobil bergerak lambat,seperti sebuah rutinitas yang sama hari ke hari,seperti sebuah pemandangan yang sama di hari kemarin, sebulan lalu atau setahun lalu,pohon besar di depan masih tetap ada,udara berhembus menerpa daun-daunya, diatasnya ada rel kereta,setiap beberapa saat kereta akan melewati bolak-balik melalui rel itu,ibu-ibu tukang warung masih sama seperti kemarin, seperti tahun lalu, dan lalu dengan mengantar dagangannya melewati saya,panasnya matahari siang hari yang masih sama dan sorenya senja yang masih sama,saat pulang saya melewati rute jalan yang sama dengan gedung-gedung yang sama, aktifitas orang-orang didalam gedung itu pun masih terlihat sama,tetapi,kamu telah hilang,mama,diantara sejuta kesamaan itu,kamu telah tidak ada diantaranya,seakan-akan kamu menghilang diantara kepingan-kepingan gambar,tanpa meninggalkan satu jejak pun,lenyap begitu saja,hilang didalam peredaran waktu diantara semua rutinitas pixel gambar yang sama,adakah ada yang menyadarinya mama,bahwa kamu telah hilang,diantara kebiasaan interaksi mu dengan mereka,apakah mereka merasakan kehilangan satu potongan akan dirimu didalam kehidupan mereka,besok,29 april,tepat sebulan kepergian mu mama,hari minggu,biasanya saya akan mengajakmu ke pantai,kita jalan pagi sambil menikmati pemandangan pantai,dan kamu selalu jalan jauh didepanku, melewati jembatan itu,menelusuri satu kapal nelayan ke satu kapal lainnya untuk membeli ikan kesukaanmu,itulah yang saya suka melakukannya bersamamu,membuat saya juga bahagia melihat kamu bisa menikmati keasyikanmu,kamu akan menawar dengan ngotot kadang ke nelayan itu,sampai kadang saya juga merasa kasihan,"sudahlah ma,mereka juga orang miskin,mereka juga butuh uang,mungkin lima ribu bagi kita kecil tetapi tidak bagi mereka",setelahnya saya akan menyimpan hasil belanjaan ikannya di mobil lalu kita jalan pagi keliling taman,biasanya saya menemani kamu jalan satu putaran yang jauh terus kamu akan menungguku duduk di kursi  taman dibawah pohon dekat pintu keluar"ma,saya lari satu putaran lagi,kamu duduk di sana ya", biasanya begitu yang saya pintakan kepada kamu, lalu kamu akan sabar menungguku,kadang saya melewati satu putaran dan melanjutkan tanpa kesadaran mu ,saya melihatmu kadang duduk diam,kadang ada orang yang menemani mu ngobrol hingga saya selesai,ketika kamu dari jauh melihat saya berjalan menghampirimu,kamu pun beranjak dan kita pulang,saya senang karena serasa mengisi hari minggu dengan moment berkualitas bersamamu, asalkan kamu bahagia saya selalu bahagia, selalu merasa hari Minggu ku tidak sia-sia. Tapi,mama, sekarang kamu telah tiada,pantai itu masih ada,nelayan-nelayan itu masih berjualan dengan rutinitas yang sama,taman itu masih ada, orang-orang masih jalan dan lari dengan rutinitas yang sama dengan wajah yang berbeda-beda,tapi kamu telah hilang,diantara semua kesamaan itu,afa satu titik yang hilang,titik yang tidak bisa lagi saya temukan dan gantikan,apakah ada yang menyadarinya?Apakah kamu baik-baik saja mama, sekarang kamu dimana?apakah kamu masih menemani ku,melihatku dari dunia yang berbeda,oh ya mama,kemarin ada peristiwa bersejarah, akhirnya korea utara dan selatan berdamai,kim jong un mau bertemu dengan presiden korea selatan, selama ini saya tidak pernah melihat kim jong un begitu nyata karena jarang di beritakan,kemarin serasa begitu sayang untuk di lewatkan,melihat dia berpelukan dengan presiden korea selatan,dan berbicara didepan secara langsung,rasanya damai sekali,dalam hati saya berpikir,kalau ada kamu, disaat saya telponan sama kamu,saya akan mengabarimu,dan mungkin kamu juga sudah tahu karena kamu selalu menonton berita chanel china,dan kita akan mengobrol topik itu dengan asyik, sayang sekali.Mama,saya sangat rindu dan kangen akan semua yang berhubungan dengan kamu,terutama masakanmu mama,sekarang saya tidak bisa lagi mencicipi lagi,saya tahu,semua rasa kangen itu adalah rasa kangen yang tak terbalaskan lagi,tapi bagaimanapun itulah yang saya rasakan dan walau dengan rasa yang sangat sedih pun,saya  tetap akan menuliskannya mama.Sebentar lagi saya akan pulang kerja mama,biasanya kamu selalu tanya"belum pulang ya,bos kamu ada datang ga,kamu dapat makan gratis ga hari ini,ga ada bos ga ada makan gratis",rindu akan semua candaan dan perbincangan kita,mama.

Rindu dari Anakmu,Amen.

Komentar

Postingan Populer