Dunia Utopia Bersamamu

Kamu,bagaikan fatamorgana bagiku,saat aku ingin mengejarmu,semakin ku kejar bayanganmu semakin menjauh,tak kuasa meraihmu Dan….. kamu,bagaikan kunang-kunang malam,yang selalu menggoda,dikala aku terdiam sepi,seperti lampu jalan yang menerangi malam.


Ini hanyalah dunia utopia yang ku rajut dan ku rangkaikan indah bersamamu.Kepada kamu
yang terasa jauh di awang-awang,dalam wujud yang tak sanggup ku lukiskan,tak mampu ku khayalkan sekalipun itu khayalan terliar dalam dunia imajinasiku.Kamu yang mungkin ku jadikan
udara bagiku,walau hanya untuk sementara.Kamu ada,kamu hadir,namun tak kuasa aku meraihmu,menangkap satu bentuk wujud aslimu.inipun hanya bisa ku tuangkan wujudmu dalam bentuk kata-kata,semua begitu bias.Kamu bagai angin yang datang setiap saat ,memporak-porandakan perasaanku dikala semua begitu tenang,dan meninggalkanku tanpa satu jejak dan bayang yang mampu aku tangkap.Aku mempertanyakan dirimu,menerka setiap bentuk paras wajahmu,memcoba membayang setiap lekuk tubuhmu.Ku simpan banyak cerita untuk berbagi denganmu nanti,hanya berbagi denganmu.


Inginku….
Inginku,kamu menemani aku dalam gelap malam.Dalam langit yang bertabur bintang dan bumi yang bertabur cahaya lampu,kita duduk bersama dalam sebuah sudut loteng di atap rumah
Yang paling tinggi,dalam suasana disaat malam telah menjemput manusia-manusia lain kea lam hening,hanya kita berdua dan dua botol minuman soda penghilang dahaga,membasah kerongkongan yang kering akan hasil lelucon dan canda tawa dari tiap guyonan jenaka kita berdua.Menebak rasi-rasi bintang,gugusan bintang-bintang,scorpio,cancer,virgo.bernostagia
Dengan lagu-lagu kesukaanmu,saling berbagi cerita tentang porosnya masa kecil,tentang adegan-adegan film kesukaan kita,tentang romantisme dalam tiap dialog yang
Membuat kita terkenang hingga kini,menjadikannya sebagai film favorit kita bersama,tentang novel-novel indah,tentang sajak-sajak para pujangga,berdua sampai malam larut,hingga subuh menjelang,dan saling tertawa tentang gokilnya kita berdua,tanpa satupun setan yang mengusik.

Inginku….
Inginku,saat hujan gerimis yang turun,dan berubah menjadi hujan yang membasah tubuh kita,
Berdua kita berlari,mencari satu tempat bernaung,berlindung dari siraman hujan,dipinggir jalan yang ramai,berdesak-desakan di bawah satu atap di sebuah halte,dan kita berdempetan dengan yang lain,walau dingin terasa berhembus,namun terasa hangat di hati,berdua saling memandang,tertawa cekikikan tanpa suara,diantara orang-orang,lalu berdua ulurkan tangan keluar,menampung tiap tetes-tetes air hujan yang jatuh,ke telapak tangan,bagai sebuah symphony,yang mengalirkan satu lagu indah berdendang.

Inginku….
Inginku,diantara senja sore yang indah di sudut kota,kita berdua saksi bersama sebagai seorang yang mencintai senja,mengagungkan senja,melukiskan senja,mengabadikan senja.
Bercerita tentang warna-warna langit yang berubah detik demi detik,merah,ungu,jingga,meluapkan emosi bersama,berteriak menyapa awan.inginku,bukan diriku saja yang duduk menyepi,diam terhening hanya termangut sunyi memandang,melahap
Senja yang pelahan turun,hilang di garis laut,diantara perahu-perahu nelayan,suara-suara camar,deburan-deburan ombak.Inginku,kamu juga ada,hanya kita berdua,pencinta senja.


Semua telah ku simpan untukmu,walau hanya dunia utopia,sebuah negeri khayalan.Bukan negeri dongeng,pangeran berkuda dan gadis cantik kerajaan yang di sekap,tidak ada peri-peri dan bidadari,itu hanya dongeng sebelum tidur,kenangan kita masa kecil.

Tapi,kamu seperti bayangan..oh bukan bayangan,bayangan terbentuk hasil dari yang nyata.
Seperti aku dan bayanganku dibelakang.
Tapi,kamu seperti embun,yang hadir di kala pagi,dengan butiran di ujung daun.indahmu bagai Kristal yang bersinar,indah diterang surya,tapi sebentar kamu juga menghilang,tak berbekas,lenyap tanpa jejak.

Kembali,ini hanya dunia utopia yang ku ciptakan bersama untuk dirimu,nanti.

Komentar

Postingan Populer