Suatu Malam Di Sebuah Bar



"Itu minuman apa,terlihat enak dan gelasnya sangat indah"
"Mau coba"tawarku
"Alamak,minuman apa ini,hambar sekali,serasa tanpa rasa.."Pekiknya
"Iya,hambar dan dingin,tapi setidaknya masih bisa minum"balasku
"Ini hanyalah segelas air putih yang dituangkan dalam gelas wine"
"Rasa itu tidak penting buatku,rasa itu hanya buat penikmat lidah,enak sementara,hilang tak berbekas"
"Tetapi,apakah kamu tahu bila rasa yang tak mampu kamu rasa memakai lidah?"Aku bertanya,dan orang itu setengah mabuk,menatap gelas kosong dengan binar mata kehampaan,dan dia mengeleng.
"Rasa yang selamanya terasa,walau ia tak berbentuk,tak berwarna dan tak berbau,bukan seperti minuman-minuman itu,yang berjejer rapi dalam kemasan botol,rasa yang ini,ia hidup bagaikan roh,selalu ada,terkadang ia hilang sesaat,tetapi bisa muncul sewaktu-waktu dikala tiba-tiba ia dibangkitkan"
"Bagaimana ia bangkit?"Tanyanya
"Terkadang oleh sebuah kenangan lama,kenangan itu bagai kuburan,selamanya ia berdiam disitu,di tempat terakhir semuanya terjadi,rasa itu seperti roh yang ada di kuburan itu,selalu menyatu didalamnya"
"Apakah kamu mengerti?"Tanyaku.
"Ehm..",setengah mendengkul,rasanya ia sudah cukup mabuk dengan minuman-minuman berkadar rasa tinggi.
"Tetapi,mungkin juga karena rasa yang tak berasa itu,rasa yang hidup di dalam kenangan itu,yang membuat semua orang ini mabuk,dan bar-bar ini menjadi hidup"batinku
Dan lampu-lampu di matikan,satu persatu pengunjung melangkah pergi,tiada satupun wajah dari mereka menyemburat aura cerah,semua seperti kegelapan yang panjang,bangku-bangku berserakan,dan pelayan membalikan papan close ke depan pintu,bagiku malam masih selalu panjang saat aku menjadi orang terakhir yang melangkah pergi,lampu bar di padamkan.
"Bar,seperti kotak sampah dari semua rasa yang terbuang,pelayan membersihkannya,esok orang-orang kembali untuk membuangnya"batinku.

Komentar

Postingan Populer