Mung Diary, catatan harian dari seorang stranger di bumi ini.

mungdiary, kamis, 5 may 2016.

Saat ini aku sedang membaca sebuah buku dari seorang pengarang kesukaan saya, Haruki Murakami, yang berjudul "What I talk about when u talk about running", di buku ini haruki menulis lebih ke memoar atau diary, tentang hobby dia sebagai seorang pelari marathon, tentang proses awal mula dia hobby menjalani rutinitas olahraga pelari jarak jauh dan hubungan kegiatan lari dia dengan kegiatan dunia tulis menulis dia sebagai seorang novelis.

Cerita  bagaimana saya bisa bertemu* dengan haruki juga bukan karena emang saya sudah mengenali karya-karyanya dari dulu, bahkan saya tidak tahu siapa itu haruki, sedikit pun saya tidak mengenalnya atau tahu tentang sosok pengarang bernama haruki,Suatu malam disaat saya duduk menyendiri di sebuah kedai kopi starbucks, saat menyeruput kopi sambil membaca dan melihat majalah yang ada di situ, ada satu halaman memuat satu quotes dari haruki, yang kurang lebih quote itu mengatakan walau kita tidur seranjang pun, disaat mata kita terpejam, kita terpisahkan oleh dunia kita masing masing,kurang lebih seperti itu, itu awal mula saya mengenal haruki dan mulai mencari buku-bukunya.Buku pertama yang saya baca adalah Norwegian wood, ini juga merupakan novel terkenal dia yang sukses diwaktu itu,semenjak pertama kali membaca dan semakin membaca membuat saya terpukau dan jatuh hati dengan semua tulisan haruki, mungkin sampai tanpa kecuali,kalau di ibaratnya dengan fase percintaan, saat membacanya aku seperti jatuh cinta di pandangan pertama lalu membawa ke fase dimana aku mencintainya secara buta dengan tidak mempedulikan apapun yang dia tulis, semenjak itu aku memburu buku-bukunya. Alasan kenapa aku jatuh cinta dengan semua cerita dan penulisan dia, mungkin lebih di dasar dari tokoh2nya didalam cerita yang juga seakan mempersepsikan dan mendeskripsikan sebuah kehidupan dan dunia yang kurang lebih hampir mirip seperti dunia yang aku lalui setiap hari, tokoh-tokoh penyendiri hampir dalam setiap tokoh utama di novel harukimurakami, tapi itu tidak aneh, sebenarnya apa yang seorang penulis menuliskan baik dari sisi fiksi atau nonfiksi, itu mewakili dan memproyeksikan karakter dari seorang penulis itu sendiri. Soal haruki, mungkin aku akan bahas lagi di penulisan berikutnya.
Hari ini liburan panjang, libur selalu tidak membuat aku betah dirumah, aku rasanya selalu ingin pergi, tapi, aku sebenarnya seorang dengan tipe homey*, anak rumahan,aku bisa seharian mengusung diriku di satu tempat yang tempat itu telah menjadi nyaman bagiku, tapi kalau sebelum menemukan atau sanggup mewujudkan tempat seperti itu, aku tidak akan betah tinggal di tempat yang itu bukan home sweet home bagiku, kenapa aku tidak betah, karena saat ini aku hanya menumpang untuk tidur dan tinggal, aku belum punya satu tempat dimana disitu menjadi sarang menetapku yang nyaman, home bagi diriku, tempat yang aku tinggal sekarang itu bukan home sweet home bagiku, itulah alasan kenapa aku lebih ingin keluar dan menghabiskan banyak uangku di Coffee shop, aku hanya ingin mencari tempat yang nyaman bagiku yang sesuai dengan keinginan dan kenyamanan jiwaku, banyak orang tidak memahami diriku,mereka hanya melihat sampul dan wujud dari luar, dan memberi cap dari apa yang mereka liat.Sekedar menghabiskan satu dua jam dengan duduk sendirian di sebuah sudut starbucks dengan melihat aktifitas orang orang baik yang di dalam Coffee shop atau yang berlalu-lalang dijalanan memberikan satu kenyamanan bagi diriku sendiri walau itu kenyamanan minimalis yang sementara, tapi setidaknya kita cenderung mencari tempat atau melakukan apapun yang menurut kita itu yang kita suka dan hati kita merasa nyaman dengan itu, walau aneh dimata orang,kembali lagi yang paling mengerti diri kita hanya diri kita sendiri.Setiap manusia membawa karakternya sendiri yang berbeda berbaur di satu dunia yang sama, sangat sulit untuk bisa saling memahami satu sama lain, karena semua berbaur di satu dunia dan satu sama lain berkamuflase didalamnya,yang kamu lihat hanyalah gambaran wujud luar.