Mung Diary, catatan harian seorang stranger di bumi ini.

mungdiary, 7 mei 2016.

Hari sabtu,suasana libur terasa dimana mana, jalanan yang tampak lenggang,dan ini adalah long weekend,kebetulan jatuh bersamaan dengan hari besar lainnya, jadi aktivitas kota ini sudah berhenti setidaknya semenjak dua hari yang lalu,sepertinya tidak cocok kalau nulisnya berhenti, karena kota ini tidak pernah sepi dan tidak pernah berhenti, ibarat jantung yang terus berdetak siang dan malam, kota ini terus berdenyut dan berdetak tanpa henti, hanya saja sekarang ia berdenyut agak pelan seperti saat kita tidur, ia berdetak dengan ritme yang lambat dari biasanya.Bagaimanapun tukang bersih jalan masih bekerja, polisi pengatur lalu lintas masih terus mengatur kendaraan, penjaja koran masih terus menunggu ada orang yang mampir untuk membeli, dan toko toko masih buka, jalanan tol masih penuh dengan mobil mobil yang melaju kencang, barista-barista coffee shop masih sibuk dengan pesanan kopi dari tamu yang datang,semua itu yang membuat kota ini terus berdenyut.Aku membayangkan sekarang sebagian dari mereka mungkin sedang berjemur di pasir putih sambil menikmati suasana pantai dengan ombak yang bergulung-gulung didepan mereka, sementara anak-anak mereka main pasir dan air,pasangan yang menutup mata mereka masing-masing dengan sepasang sunglass sambil menikmati segelas Orange juice sambil berjemur diri,yang berlibur di suasana perkotaan, mungkin sekarang mereka sedang berjalan-jalan menelusuri distrik-distrik,tiap lekuk dari kota itu sendiri, atau sekarang ada yang bangun pagi dari tenda mereka dan merangkak keluar menikmati udara pagi dengan dinginnya udara di pagi hari dengan pemandangan danau atau puncak gunung yang mengantarkan keheningan dan kesunyian akan suara alam yang menyejukan hati.

Di manakah aku?

Aku sedang duduk dengan secangkir kopi di sebuah Coffee shop sambil menulis apa yang barusan aku tulis,dengan sebuah headphone yang menutup telinga dan mengalunkan lagu-lagu yang tanpa henti,sebelumnya membaca beberapa halaman novel haruki yang berjudul "dance dance dance", ini adalah novel yang panjang dengan hampir 500 halaman sementara saya baru menyelesaikan sampai di halaman 300,dan saya sudah membacanya bersambung dari hari yang lama, mungkin karena terlalu panjang membuat ku terkadang tidak bisa berlama - lama untuk membaca, terkadang membaca itu seperti berlari, kalau rute lari kamu itu panjang, pikiran selalu menggoda untuk sering berhenti,membaca novel yang panjang, pikiran aku sering menggoda untuk berhenti dan melakukan hal lain,dan terus terang, itu merupakan satu kelemahan ku, selalu tergoda untuk berhenti.

Suasana siang menjelang sore, pukul 14:30

Bagaimana sebuah musik bisa membawa kamu kembali ke masa lalu, membawa pikiran kamu kembali dengan segenap perasaannya pada satu titik dimana kamu berhubungan akan musik dengan peristiwa yang sama dengan musik itu,seakan setiap peristiwa - peristiwa yang pernah kita lalui bersama dengan hidup kita itu, setiap moment itu ditandai dengan kode file dan di simpan dengan rapi di bilik memori dalam otak manusia, satu hal yang berkaitan dengan peristiwa itu sendiri akan dengan otomatis membawa kita kembali ke kenangan peristiwa itu sendiri seakan sebuah Barcode yang di scan, setiap peristiwa yang terjadi dalam hidup kita itu mempunyai Barcode nya tersendiri,apapun yang berhubungan dengan peristiwa itu akan secara otomatis seperti sebuah scanner Barcode yang membuka dan mengantarkan kita kembali persis kepada kenangan di saat itu,saat saya menulis ini, saya sedang mendengarkan sebuah lagu Instrumental film soundtrack "forest Gump", sebuah film lama yang di bintangi oleh aktor kawakan yang juga idola saya,Tom Hank, tentang seorang anak yang mempunyai masalah dengan keterbelakangan mental yang secara mengejutkan membuat banyak prestasi memukau untuk Amerika saat itu, saya masih ingat dengan saat menonton film itu di kamar saya tinggal waktu itu,di sebuah rumah yang saya menjadi penumpang untuk tinggal sementara disitu,saat mendengar soundtrack nya secara otomatis bilik file di saat itu terbuka,saya seakan diajak bernostagia sejenak,tapi bernostagia dengan kenangan hanya mendatangkan sebuah perasaan kesedihan pada akhirnya, karena kita menyadari akan perjalanan hidup kita sendiri, menyadari sesuatu yang tidak bisa dibawa balik, dibawa kembali, hanya selamanya menjadi kenangan.

Komentar

Postingan Populer